06 Agustus 2017

Regulasi Pernafasan (Medical Physiology)



Hihoo, Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh for muslim, and Hi for you, all ~



What date is it ? 

woww, lama banget ya aku gak posting di blog ini ;(
Kangen bangettt nulis di sini, entahlah.. jangan-jangan aku bakalan lupa dengan editing, css code, site color, and then so on. Semoga tidak :)


Yee, seperti yang kalian tau, duniaku sudah mulai berbeda ( hoho lby)

Maksudku, sekarang aku anak kost-an. Gak ada wifi, aku gak mau terlalu mengorbankan kuota data. You know lah, hemat adalah prinsip anak kost. Aku hanya akan menggunakan kouta untuk sesuatu yang memang penting (banget).


Jangan tanya alasan lainnya, yaa. Pokoknya mulai sibuk, lah, karena sekarang my daily activity as a medstud. Yang jelas, aku juga gak bakalan melupakan hiburan dan rehat, wkkk. Jangan khawatir (siapa juga yg khawatir ?).



***



Yaa, sekarang kita masuk ke inti postingan.

Nah, kali ini kita belajar sedikit, yaa.. mau recall study fisiologi bentar nih. Kemarin pas study, aku buat rangkuman singkatnya, dan kebetulan tadi lagi benah-benah folder di laptop, dann yapp aku menemukan materi ini.

REGULASI PERNAFASAN

Respirasi merupaka suatu proses ritmik karena inspirasi dan ekspirasi terjadi bergantian
dengan  irama yang teratur, hal ini   karena  kontraksi   otot   pernafasan   yang   berelaksasi  dan
berkontraksi secara bergantian.

Ada beberapa hal yang perlu diatur dalam system respirasi agar tidak terjadi kekacauan
hal itu meliputi :
1. Irama inspirasi dan ekspirasi
2. Pengaturan frekuensi dan kedalaman pernapasa
3. Factor yang memodifikasi pernafsan untuk fungsi lain

Pengandalian   ketiga   hal   diatas   dilakukan   oleh   beberapa   mekanisme,   yaitu   saraf,

kemoresptor dan mekanisme non kemoreseptor

A.     Pengendalian Respirasi oleh saraf

1. Korteks serebri
Ini merupakan pengendalian voluntary , kita dapat mengatur kapan saatnya bicara,
menelan makanan dan bernapas tanpa terjadi kekacauan.

2. Medulla oblongata
Badan saraf dari neuron – neuron yang mengatur kerja otot pernapasan terdapat
pada medulla oblongata. Di medulla oblongata   terdapat dua kelompok besar
badan saraf,yaitu

Ø Kelompok repiratorik dorsal
Kelompok ini merupan neuron inspiratorik, neuron desendennya bekerja
pada otot – oto inspirasi. Fungsinya adalah memulai proses inspirasi, saat
neuron ini mencetuskan impuls maka terjadilah inspirasi, jika neuron ini
tidak mencetuskan impuls maka terjadilah ekspirasi

Ø Kelompok repiratorik ventral
Merupakan   kelompok   dari   neuron   ekspiratori   dan   neuron   inspiratorik.
Neuron ini tidak aktif salam keadaan repirasi normal, neuron ini bekerja
saat   terjadi   ekspirasi   paksa   dan   saat   adanya   peningkatan   kebutuhan
sehingga dibituhkan peningkatan ventilasi

3. Pons
Pengaturan yang dilakukan oleh pons merupakan pengaturan halus. Badan saraf
pada pons terbagi menjadi dua, yakni
Ø Pneumotaksi,   berfungsi   untuk   membatasi   durasi   inspirasi.   Tanpa
pengaturan saraf ii kita akan menarik nafas terlalu dalam dan ekspirasi
dengan cepat dan mendadak

Ø Apnustik, berfungsi untuk mencetuskan impuls ekspirasi, membawa impuls
inspirasi menuju ambang potensial. Jika ada gangguan pada saraf ini akan
terjadi suatu gangguan ‘lupa bernafas’

B.     Pengendalian Respirasi melalui mekanisme Kemoreseptror

Banyak faktor yang mempengaruhi laju dan kedalaman pernapasan yang sudah diset oleh
pusat pernapasan, yaitu adanya perubahan kadar oksigen, karbon dioksida dan ion
hidrogen dalam darah arteri. Perubahan tersebut menimbulkan perubahan kimia dan
menimbulkan respon dari sensor yang disebut kemoreseptor.

Ada 2 jenis kemoreseptor,  yaitu kemoreseptor pusat yang berada di medulla dan kemoreseptor perifer yang berada di badan aorta dan karotid pada sistem arteri.
Ø Kemoreseptor pusat, dirangsang oleh peningkatan kadar karbon dioksida dalam
darah arteri, cairan serebrospinal peningkatan ion hidrogen dengan merespon
peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan.

Ø Kemoreseptor perifer, reseptor kimia ini peka terhadap perubahan konsentrasi
oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen. Misalnya adanya penurunan oksigen,
peningkatan karbon dioksida dan peningkatan ion hidrogen maka pernapasan
menjadi meningkat.

C.   Pengaturan Oleh Mekanisme Non Kimiawi

Beberapa faktor non kimiawi yang mempengaruhi pengatuan pernapasan di antaranya :
pengaruh baroreseptor, peningkatan suhu tubuh, hormon epineprin, refleks hering-breuer.

Ø Baroreseptor, berada pada sinus kortikus, arkus aorta atrium, ventrikel dan
pembuluh darah besar. Baroreseptor berespon terhadap perubahan tekanan darah.
Peningkatan tekanan darah arteri akan menghambat respirasi, menurunnya
tekanan darah arteri dibawah tekanan arteri rata-rata akan menstimulasi
pernapasan.

Ø Peningkatan suhu tubuh, misalnya karena demam atau olahraga maka secara
otomatis tubuh akan mengeluarkan kelebihan panas tubuh dengan cara
meningkatkan ventilasi.

Ø Hormon epinephrin, peningkatan hormon epinephrin akan meningkatkan
rangsangan simpatis yang juga akan merangsang pusat respirasi untuk
meningkatkan ventilasi.

Ø Refleks hering-breuer, yaitu refleks hambatan inspirasi dan ekspirasi. Pada saat
inspirasi mencapai batas tertentu terjadi stimulasi pada reseptor regangan dalam
otot polos paru untuk menghambat aktifitas neuron inspirasi. Dengan demikian
refleks ini mencegah terjadinya overinflasi paru-paru saat aktifitas berat.


Okayy, sekarang sesi Anatomi dikit, ye..

OTOT-OTOT  INSPIRASI  &  EKSPIRASI.

OTOT   INSPIRASI  :
        1. M.  STERNOCLEIDOMASTOIDEUS.
        2. M.  SERRATUS ANTERIOR
        3. M.  SCALENUS.
        4. M.  INTERCOSTALIS  EKSTERNUS.
        5. M.  LEVATOR  SCAPULAE.
    
OTOT EKSPIRASI   
        1.  M.  RECTUS  ABDOMINIS.
        2.  M.  INTERCOSTALIS  INTERNUS.
        3.  OTOT-OTOT  DINDING  PERUT.

INSPIRASI
Ketika inspirasi,  terjadi kontraksi dari otot-otot insiprasi (muskulus interkostalis eksternus dan diafragma)sehingga terjadi elevasi dari tulang-tulang costae dan menyebabkan peningkatan volume cavum thorax (rongga dada).
Secara bersamaan paru-paru juga akan ikut mengembang sehingga tekanan intra pulmonal menurun dan udara terhirup ke dalam paru-paru.

Setelah inspirasi normal biasanya masih bisa menghirup udara dalam-dalam (menarik nafas dalam), hal ini dimungkinkan karena kerja dari otot-otot tambahan inspirasi yaitu muskulus sternokleidomastoideus dan muskulus skalenus. 

EKSPIRASI
Ekspirasi merupakan proses yang pasif dimana setelah terjadi pengembangan cavum thorax akibat kerja otot-otot inspirasi maka setelah otot-otot tersebut relaksasi maka terjadilah ekspirasi. Tetapi setelah ekspirasi normal, kitapun masih bisa menghembuskan nafas dalam-dalam karena adanya kerja dari otot-otot ekspirasi yaitu muskulus interkostalis internus dan muskulus abdominis.


Next, apa sih faktor-faktor yang mempengaruhi pernafasan ?

Jadi, untuk faktornya sendiri itu cukup banyak, aku akan coba pointkan. Dan ternyata ada 8 point, dikit aja yaa? Tapi... (banyak anaknya, haha)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pernafasan :
1. Faktor Fisiologi
- Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti pada anemia
- Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran napas bagian atas.
- Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transpor O2 terganggu.
- Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka dan lain-lain.
- Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti kehamilan, obesitas, muskulus skeleton yang abnormal, penyakit kronik seperti TBC paru.

2. Faktor Perkembangan
  • Bayi prematur : yang disebabkan kurangnya pembentukan surfactan
  • Bayi dan toddler : adanya risiko infeksi saluran pernapasan akut
  • Anak usia sekolah dan remaja : resiko infeksi saluran pernapasan dan merokok
  • Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru
  • Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru menurun.


3. Faktor Perilaku
  • Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru, gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang, diet yang tinggi lemak menimbulkan arteriosklerosis.
  • Exercise, exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.
  • Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan koroner.
  • Substance abuse (alkohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depresi pusat pernapasan.
  • Kecemasan : menyebabkan metabolisme meningkatkan.


4. Faktor Lingkungan
  • Tempat kerja
  • Suhu lingkungan
  • Ketinggian tempat dari permukaan laut


5. Faktor Emosi
Percepatan frekuensi nadi merupakan suatu reaksi tubuh terhadap emosi seperti takut, cemas dan marah. Menerangkan bahwa kerja jantung dipengaruhi oleh impuls dari pusat yang lebih tinggi di otak dengan jalan hypotalamus yang menstimulasi pusat cardiac (Penghambat dan pemacu jantung) di medulla otak. Jaringan penggerak pusat tersebut membawa impuls ke para sympatis nerves dan sympatis yang kemudian mengirim impuls ke jantung.

6. Faktor Kesehatan
Pada orang sehat, sistem cardio vaskuler sering mempengaruhi distribusi oksigen dalam sel tubuh. Penyakit sistem pernafasan dapat menyebabkan hypoxemia, karena hemoglobin membawa oksigen dan karbondioksida.

7. Faktor Latihan
Latihan fisik atau aktifitas meningkatnya pernafasan dan kebutuhan oksigen dalam tubuh. Mekanisme yang mendasarinya tidak banyak diketahui. Walaupun demikian hal ini menerangkan bahwa beberapa faktor yang terlibat didalamnya antara lain kimiawi, neural dan perubahan.

8. Faktor Gaya hidup
Penting untuk mengkaji gaya hidup seseorang khususnya kebutuhan oksigen. Data menunjukkan bahwa merokok dan penghisapan udara berpolusi dapat memberikan indikasi atau gambaran keadaan paru seseorang.

Perubahan-perubahan fungsi jantung yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi :
  1. Gangguan konduksi sepeti disritmia (takikardia/bradikardia)
  2. Perubahan cardiac output. Menurunnya cardiac output seperti pada pasien decom menimbulkan hipoksia jaringan.
  3. Kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi darah yang mengakibatkan ventrikel bekerja lebih keras
  4. Myocardial iskhemia infark mengakibatkan kekurangan pasokan darah dari arteri koroner ke miokardium.
Nah, kita masuk ke kelainannya, ya. Sebenarnya bukan kelainan yang klinis gitu, lho, tapi lebih ke sesatu yang berbeda dari keadaan normal dengan kata lain terjadi perubahan dalam fungsi pernafasan yang normal, seperti adanya hiperventilasi, hipoventilasi, hipoksia, and so on


1. Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat disebabkan karena :
- Kecemasan
- Infeksi/sepsis
- Keracunan obat-obatan
- Ketidakseimbangan asam basa

Tanda-tanda dan gejala hiperventilasi adalah takikardia, napas pendek, nyeri dada (chest pain), menurunnya konsentrasi, disorientasi, tinitus.

2. Hipoventilasi
Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup. Biasanya terjadi pada keadaan atelektasis (kolaps paru).
Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan kesadaran, disorientasi, kardiakdisritmia, ketidakseimbangan elektrolit, kejang dan kardiak arrest

3. Hipoksia
Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2 yang diinspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 pada tingkat seluler. Hipoksia dapat disebabkan oleh :
- Menurunnya haemoglobin
- Berkurangnya konsentrasi O2 jika berada di puncak gunung
- Ketidakmampuan jaringan mengikat O2 seperti pada keracunan sianida
- Menurunnya difusi O2 dari alveoli ke dalam darah seperti pada pnemonia
- Menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok
- Kerusakan/gangguan ventilasi

Tanda-tanda hipoksia antaralain : kelelahan, kecemasan, menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernapsan cepat dan dalam, sianosis, sesak napas dan clubbing.


Yup, just it for tonight. Lumayan yaa rangkumannya. Rangkuman apa ini ???
Terima kasih, jika kalian baca sampai habis dan tidak diskip.
Terakhir, semoga ilmunya masuk ke memori dan berfaedah :)

See you on next postingan. Haha, doakan biar bisa posting yang baru lagi. Doakan agar manajemen waktuku lebih baik lagi, yoo. Aamiin Yaa Rabb.

Guud night.
Wassalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh.